Senin, 02 Desember 2013

TUGAS 3 Softkil


Awal mula dari dasar seperti rumput bisa menjadi rambutnya simsone

berawal dari dasar tanda ( + ) bisa menjadi gambar bendera inggris 


berawal dari dasar gambar titik ( . ) bisa menjadi gambar mata


berawal dari dasar garis miring (/) bisa menjadi di larang parkir

 Berawal dari sebuah dasar  paint.png bisa menjadi kipas angin


berawal dari dasar ( - ) bisa menjadi gambar Samsung tab 3 

berawal dari garis lurus ( I ) bisa menjadi gambar televisi


Berawal dari sebuah dasar segitiga bisa menjadi gambar buah semangka



Berawal dari sebuah dasar  bola2 bisa menjadi gambar tasbih
 Berawal dari sebuah dasar  ( C ) bisa menjadi sebuah asbak rokok


















Minggu, 03 November 2013

Resume Etika Profesi Akuntansi


KELOMPOK 5 :
1. Awika Bahani           (21210236)
2. Imas Masturoh         (23210481)
3. Indri Novitasari        (23210538)
4. Sari Utami                (26210385)


Resume BAB 1
PRINSIP ETIKA AKUNTANSI DAN TINJAUANNYA

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan pada instansi pemerintah. 

PRINSIP ETlKA PROFESI IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1.   Tanggung Jawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 

2.   Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung-jawab kepada publik.

3.   Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. 

4.   Obyektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.  Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota.

5.   Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional.

BASIC TEORI ETIKA

a.    Etika Teleologi
Teleologi adalah ajaran yang menerangkan segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu
b.   Deontologi
Deontologi berasal dari kata Yunani deon, yang berarti sesuatu yang harus dilakukan atau kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan norma sosial yang berlaku. 
c.    Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi  baik buruknya  suatu perbuatan atau perilaku.
d.   Teori Keutamaan (Virtue)
Memandang  sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya.  

EGOISME
Egoisme Etis adalah pandangan yang radikal bahwa satu-satunya tugas adalah membela kepetingan dirinya sendiri.


Resume BAB 2

Prilaku Etika Bisnis Lingkungan bisnis yang mempunyai prilaku etika, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang diperhatikan antara lain adalah pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, dan menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar.

A. Lingkungan Bisnis Lingkungan bisnis
Adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembanga organisasi atau perubahan. Faktor – factor yang mempengaruhi lingkungan bisnis adalah :
1.   Lingkungan internal Segala sesuatu didalam organisasi atau perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi atau perusahaan tersebut.
2.   Lingkungan Eksternal Segala sesuatu di luar batas-batas organisasi atau perusahaan yang mempengaruhi organisasi atau perusahaan. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin komperatif menimbulkan pesaingan yang semakin tajam.

B.  Perkembangan Dalam Etika Bisnis
Diakui bahwa sepanjang sejarah kegiatan perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari sorotan etika. Perhatian etika untuk bisnis dapat dikatakan seumur dengan bisnis itu sendiri. Perbuatan menipu dalam bisnis , mengurangi timbangan atau takaran, berbohong merupakan contoh-contoh kongkrit adanya hubungan antara etika dan bisnis. 

C. Etika Bisnis
merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Macam-macam teori etika bisnis, yaitu:
a.    Utilitarisme (utilitarianism) Utilitarisme berarti suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan jadi tidak boleh dimengerti dengan cara egoistis.
b.   Deontologi Deontologi lebih menekankan pada perbuatan yang tidak dihalalkan karena tujuannya maksudnya kita tidak pernah boleh melakukan sesuatu yang jahat supaya dihasilkan sesuatu yang baik.
c.    Teori Hak Teori Hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Sebetulnya teori hak merupakan suatu aspek dari teri deontologi, karena hak berkaitan dengan kewajiban.
d.   Teori Keutamaan Dalam teori keutamaan, baik buruknya perilaku manusia dipastikan berdasarkan suatu prinsip atau norma. Kalau sesuai dengan norma, suatu perbuatan adalah baik, kalau tidak sesuai, perbuatan adalah buruk.


Resume BAB 3
ETIKA GOVERNMENT

1.   Pengertian Etika Government
Etika Government yaitu penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan.
2.   Masalah-masalah praktis etika bisnis
Banyak sudah terjadi kejahatan ekonomi dan kecurangan bisnis yang dilakukan oleh banyak korporasi atau pelaku bisnis dan ekonomi yang telah merugikan warga Negara, setidaknya dalam segi keuntungan financial (pajak) dan kepercayaan public terhadap peranan Negara (pemerintah) dalam mengawasi dinamika ekonomi, khususnya proses produksi, eksplorasi dan eksploitasi sumber-sumber kekayaan alam dan pelestarian lingkungan hidup.
Masih saja terjadi persaingan tidak sehat danmonpoli terhadap sektor-sektor ekonomi dengan menggunakan teori konspirasidimana-mana. Dalam skala global, hal tersebut terjadi di beberapa Negara.Keadilan dan demokrasi ekonomi acap dipaktekan dengan mendapat sokongan justrudari penguasa Negara. Kasus-kasus actual, misalnya pemebebasan tanah utuk bisnisproperty.
Kejahatan perbankan, keuangan (pasar modal) dan perpajakan juga sering dilakukan  oleh banyak orang. Penggelapan pajak, penipuan dengan kartu kredit atau kejahatan maya (cyber crime), penyalahgunaan kredit, dan penggelapa pajak sangat sulit diatasi, sebab selain masih rendahya penegakan hokum, etika bisnis dan perilaku juga mengalami distorsi luar biasa.
Control lembaga legislatif (parlemen) juga sangat lemah, sebab ada juga anggota parlemen tingkat pusat dan tingkat daerah yang ikut melakukan kejahatan bisnis, atau sengaja membiarka terjadi tanpa ada upaya melaporkannya. Sebagian aparatur pemerintah juga melakukan hal yang sama. Para penegak hukum (beberapa hakim, jaksa,polisi dan pengacara) juga terlibat dalam kejahatan bisnis/ekonomi.
Masih banyak pelaku bisnis yang tidak memiliki etika bisnis, dan oknum pemerintah banyak yang tidak memiliki etika dalam pembangunan ekonomi, perdagangan dan korporasi.

BEBERAPA SOLUSI PERMASALAH ETIKA BISNIS
1.   Untuk mengatasi kejahatan bisnis/ ekonomi yang terjadi seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang telah melahirkan revolusi industri perdagangan, perbankan dan khususnya korporasi, dalam skala global, sebaliknya semua negara memperkuat komitmen politiknya untuk lebih memartabatkan kegiatan ekonomi dan bisnis. 

2.   Pemerintah harus merancang sebuah pemikiran strategik mengenal politik penanggulangan kesejahteraan bisnis secara rasional. LSM yang menaruh perhatian pernuh terhadap upaya penccegahan dan pemberantasan korupsi harus tetap menekan pemerintah, terutama aparat penegak hukum untuk mengukum siapapun seberat-beratnya bila mengganggu stabilitas


Resume BAB 4

A. Dari profesi akuntan publik inilah masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan oleh manajemen perusahaan.
Akuntansi sebagai Profesi dan Peran Akuntansi
Profesi akuntansi merupakan sebuah profesi yang menyediakan jasa atestasi maupun non-Atestasi kepada masyarakat dengan dibatasi kode etik yang ada. 


Peran akuntan antara lain :
1.   Akuntan Publik (Public Accountants) ; Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalah akuntan independen yangmemberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu.
2.   Akuntan Intern (Internal Accountant) ; Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
3.   Akuntan Pemerintah (Government Accountants) ; Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya dikantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4.   Akuntan Pendidik ; Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.

B.  Ekspektasi Publik
Masyarakat pada umumnya mengatakan akuntan sebagai orang yang profesional khususnya di dalam bidang akuntansi.

C.  Nilai-nilai Etika vs Teknik Akuntansi/Auditing
• Integritas
• Kerjasama
• Inovasi
• Simplisitas

D. Perilaku Etika dalam Pemberian Jasa Akuntan publik
Dari profesi akuntan publik inilah Masyarakat kreditur dan investor mengharapkan penilaian yang bebas Tidak memihak terhadap informasi yang disajikan dalam laporan Keuangan oleh manajemen perusahaan. Profesi akuntan publik menghasilkan berbagai jasa
.


Resume BAB 5
KODE ETIK PROFESI AKUNTANSI

Setiap anggota IAI, khususnya untuk Kompartemen Akuntansi Sektor Publik harus mematuhi delapan Prinsip Etika dalam Kode Etika IAI beserta Aturan Etikanya.

A. Kode Perilaku Profesional.
Garis besar kode etik dan perilaku profesional adalah :
a)   Kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.
b)   Hindari menyakiti orang lain.
c)   Bersikap jujur dan dapat dipercaya
d)  Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati orang lain, dan     
     prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
e)   Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.
f)    Memberikan kredit yang pantas untuk properti intelektual
g)   Menghormati privasi orang lain
h)   Kepercayan

B.  Prinsip-prinsip Etika
1.   prinsip-prinsip Etika berdasarakan AICPA
a.    Tanggung Jawab
b.   Kepentingan Publik
c.    Integritas
d.   Objektivitas & Independensi
e.    Kehati-hatian (due care
f.    Ruang Iingkup dan Sifat Jasa


2.   Prinsip Etika Profesi menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Untuk mencapai tujuan profesi 4 (empat) kebutuan dasar yang harus dipenuhi :

a.    Kredibilitas.
b.   Profesionalisme.
c.    Kualitas Jasa.
d.   Kepercayaan.


Berikut adalah delapan prinsip etika yang telah ditentukan ketetapannya:

1.   Tanggung Jawab Profesi
2.   Kepentingan Publik
3.   Integritas
4.   Objektivitas
5.   Kerahasiaan
6.   Kompetensi dan Kehati hatian Profesional
7.   Perilaku Profesional
8.   Standar Teknis


3.   Pendekatan cara memahami filosofi Kode Etik IFAC menurut Brooks (2007) :
1)   Memahami Struktur Kode Etik
2)   Memahami Kerangka Dasar Kode Etik untuk melakukan penilaian yang bijak
3)   Proses Menjamin Independensi Pikiran (independece in mind) dan Independensi Penampilan (indepencence in appearance)
4)   Pengamanan untuk mengurangi Risiko Situasi Konflik Kepentingan.

Prinsip-prinsip Fundamental Etika IFAC:


1)   Integritas (2) Objektivitas (3) Kompetensi profesional dan kehati-hatian
(4) Kerahasiaan  (5) Perilaku Profesional



Resume BAB 6
TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK DAN KRISIS PROFESI AKUNTAN
1.      TANGGUNG JAWAB AKUNTAN PUBLIK
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
a.       ATESTASI
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
b.      AUDIT
​ Audit pada umunya dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu:
(1). Audit Laporan Keuangan  (2). Audit Kesesuaian. (3). Audit Operasional
Pihak yang melakukan audit disebut sebagai auditor. Auditor dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
 (1). Auditor Pemerintah (2). Auditor Intern (3). Auditor Independen atau Akuntan Publik
c.       KOMPILASI DAN REVIEW
​ Review dilakukan melalui prosedur permintaan keterangan dan analisis yang harus menjadi hal yang memadai bagi
 akuntan, sedangkan untuk kompilasi akuntan tidak memberikan keyakinan seperti itu.
d.      LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTIF
Laporan keuangan prospektif berisi informasi keuangan yang merupakan bagian dari ramalan keuangan maupun proyeksi keuangan.
e.       PENGENDALIAN MUTU
Untuk menjaga mutu pekerjaan kantor akuntan publik (KAP), organisasi profesi mewajibkan setiap KAP untuk memiliki suatu sistem pengendalian mutu.
f.   PERATURAN MENTERI KEUANGAN, UU PASAR MODAL DAN PERATURAN BAPEPAM, PERATURAN BANK INDONESIA
- PMK No. 17 Tahun 2008 pasal 44 ayat (1).
- Pasal 80 UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Mod
-Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-86/BL/2011
-Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank

2.      KRISIS PROFESI AKUNTAN
(1) Akuntansi Sebagai Bisnis (2)Tanggung Jawab Sebagai Bisnis

3.      KESIMPULAN

Komitmen profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik, dimana semakin tinggi komitmen profesionalisme akan membuat ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah komitmen profesionalisme akan membuat ketaatan pelaksanaan etika profesi akuntan publik makin renda
h.



Resume BAB 7

A.    Etika Dalam Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan.
Tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang akuntan manajemen lebih luas dibandingkan tanggung jawab seorang akuntan keuangan, yaitu:

a.       Perencanaan
b.      Pengevaluasian
c.       Pengendalian
d.       Menjamin pertanggungjawaban sumber
e.       Pelaporan eksternal

B.     Etika Profesional Akuntan Manajemen
Ada empat standar etika untuk akuntan manajemen yaitu:
1.      Kompetensi
2.      Kerahasiaan (Confidentiality)
3.      Integritas (Integrity)
4.      Objektivitas (Objectifity)

C.     Creative Accounting
Menurut Susiawan (2003) creative accounting adalah aktifitas badan usaha untuk memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi guna mendapatkan hasil yang diinginkan, seperti penyajian nilai laba atau asset yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung motivasi mereka melakukannya.

Dua jenis pengungkapan yang dapat diberikan dalam laporan keuangan yaitu:
a.       Mandatory disclosure (pengungkapan wajib)
b.      Voluntary discolure (pengungkapan sukarela)

D.    Whistle Blowing
Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain.

Whistle blowing dibagi menjadi dua yaitu :
-Whistle Blowing internal
-Whistle Blowing eksternal

Resume BAB 8

1.      Pengertian Akuntansi Internasional
Pada tahun 1971, Prof. Thomas R. Weirich, Clarence G. Avery dan Henry R. Anderson mengemukakan tiga pendekatan berbeda:
a.       Sistem universal
b.      Pendekatan deskriptif dan informative yang mencakup semua metode dan standar dari semua negara
c.       Praktik-praktik akuntansi dari anak-anak perusahaan yang ada di luar negeri dan perusahaan-perusahaan induk.

2.      Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara,yaitu : dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.

Ada empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi, yaitu :

a.       Pendekatan Makroekonomi
b.      Pendekatan Mikroekonomi
c.       Pendekatan Independent
d.      Pendekatan yang Seragam

3.      Faktor-faktor dalam Perkembangan Akuntansi Internasional
Faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu:

1)      Sumber Pendanaan
2)      Sistem Hukum
3)      Perpajakan
4)      Ikatan Politik dan Ekonomi
5)      Inflasi
6)      Tingkat Perkembangan Ekonomi
7)      Tingkat Pendidikan
8)      Budaya


4.  Profesi Akuntansi Internasional terdiri dari:

1)      Certified Public Accountant
2)      Certified Internal Auditor
3)      Certified General Accountant
4)      Chartered Accountant


5.      Isu Etika dari Dunia Bisnis dan Profesi
Isu-isu general dalam etika bisnis yaitu:

1.      Corporate Social Responsibility
2.      Professional ethics
3.      Ethics of (sales and) marketing
4.      Ethics of human  resource management
5.      Ethics of production
6.      Ethics of intellectual property, knowledge & skills

Untuk memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya kepada lima periode:
(1)   Situasi Dahulu 
(2)   Masa Peralihan 1960-an
(3)   Etika Bisnis Lahir di AS 1970-an
(4) Etika Bisnis Meluas ke Eropa
(5) Etika Bisnis menjadi Fenomena Global